Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

JUMAT (20/05/2022) Sebanyak 24 orang guru Al-Hasra mengikuti kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di ruang rapat Yayasan Al-Hasra. Narasumber yang menjadi pembicara adalah Ibu Dr. Sugiarti, M.Pd yang merupakan salah satu pengawas sekolah SMA di Kantor Cabang Dinas Wilayah II Propinsi Jawa Barat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Al-Hasra Ibu Ir. Hanizar dan Direktur Sekolah Ibu Eva Rahmi, M.Pd yang dalam sambutannya mengatakan tentang pentingnya acara sosialasi IKM bagi para guru dikarenakan masih belum adanya sosialisasi dan diklat IKM yang diselenggarakan dinas pendidikan. Sejauh ini para guru hanya mendapat sosialisasi lewat media online saja sehingga masih banyak yang belum dipahami tentang kurikulum baru ini.

Narasumber dalam memaparkan bahwa IKM diterapkan secara bertahap dan ditargetkan pada tahun 2024 semua sekolah di semua jenjang pendidikan sudah menerapkan IKM. Untuk saat ini sekolah diberikan 3 pilihan yaitu :

  1. Mandiri Belajar yaitu sekolah masih menerapkan Kurikulum 2013 dengan mengadopsi beberapa bagian Kurikulum Merdeka.
  2. Mandiri Berubah yaitu sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang telah disediakan.
  3. Mandiri Berbagi yaitu Sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajarnya.

Sesuai dengan arahan Direktur Sekolah Al-Hasra untuk ketiga sekolah yaitu SMP Al-Hasra, SMA Al-Hasra dan SMK Al-Hasra pada Tahun Pelajaran 2022/2023 akan menggunakan opsi pertama yaitu Mandiri Belajar. Ketiga sekolah di Yayasan Al-Hasra di tahun depan masih menggunakan Kurikulum 2013 yang ditambah dengan beberapa bagian Kurikulum Merdeka seperti projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran berbasis projek. Nantinya siswa SMP minimal membuat 2 projek pertahun dan untuk tingkat SMA/SMK minimal membuat 3 projek per tahun. Pembuatan projek dapat dikolaborasikan dengan beberapa mapel (mata pelajaran) sehingga satu projek dapat daiambil nilai untuk beberapa mapel yang terkait. Pada kurikulim merdeka juga kembali diajarkannya mapel Informatika yang sempat dihapus dalam kurikulum 2013. Para guru di satuan pendidikan juga dituntut untuk menerima kehadiran kurikulum merdeka dan menyiapkan diri dengan perubahan ini. Kurikulum memang sudah sewajarnya berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan Kurikulum Merdeka dianggap sebagai kurikulum yang paling sesuai dengan kondisi saat ini. Adanya pandemi Covid19 dimana pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan maka membutuhkan kurikulum yang lebih simpel serta fleksibel dan Kurikulum Merdeka adalah jawaban untuk hal ini. Kegiatan sosialisasi IKM ini ditutup dengan yel-yel AL-HASRA JAYA… JAYA…JAYA….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *